Jumat, 14 September 2012

Faktor-faktor penting yang mempengaruhi psikologis anak dalam status sosial

1. Cara orang tua mendidik dan membina anak
Seorang anak yang di didik oleh orang tuanya dengan penuh kasih sayang biasanya anak tersebut memiliki kepercayaan diri yang tinggi, dan mereka akan sangat mudah mengembangkan hubungan sosial dengan lingkungan dan orang-orang yang ada disekitarnya.

Lain halnya dengan seorang anak yang di didik oleh orang tuanya dengan tidak ada kasih sayang dan kasar sehingga anak tersebut memiliki trauma, biasanya anak tersebut sulit dikendalikan, memiliki masalah, akan sulit dalam beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang yang ada disekitarnya, dan biasanya anak-anak tersebut lebih cenderung melakukan hal-hal yang dianggap mereka bisa memberikan kepuasan tanpa memperdulikan apa yang sedang mereka hadapi.




2. Urutan Kelahiran
Urutan kelahiran juga mempengaruhi status sosial anak, karena biasanya anak yang pertama lebih di didik untuk bisa mandiri, bisa melindungi, menyayangi, dan membantu adik-adiknya, sedangkan anak yang muda lebih sering diperhatikan oleh orang tua, dana agak dimanjakan. Sehingga kepribadian setiap anak tersebut akan berbeda-beda.



3. Keahlian dan Keterampilan Dalam Mengambil Peran
Dalam kehidupan sosial seorang anak harus dituntut bisa memahami status dan peran sosialnya. Biasanya anak yang memiliki intelligensi atau kecerdasan yang baik lebih ahli dan terampil dalam memahami status sosialnya dan berperan baik dalam kehidupan sosial, sehingga anak tersebut bisa berkembang dan bisa memiliki kepribadian yang mantap.

Berbeda dengan anak yang memiliki kekurangan dalam kecerdasan, biasanya anak ini lebih suka berdiam diri, dan menunggu akan perintah-perintah yang diberikan dalam berperan di lingkungan sosialnya. Sehingga anak ini perkembangan kepribadiannya terhambat.


4. Nama
Didalam lingkungan anak-anak, sebuah nama dapat mempengaruhi psikologis anak. Karena nama seorang anak yang dapat diasosiasikan dengan suatu hal yang buruk dapat memberikan pengaruh negatif terhadap anak. Misalnya nama tersebut hampir mirip dengan suatu hal yang negatif pada zaman  ini, anak tersebut akan merasa rendah diri dan tersudutkan oleh hal tersebut apabila anak yang lainnya atau teman-temannya mencemooh namanya.





5. Daya Tarik
Seorang anak yang memiliki daya tarik sendiri biasanya akan menjadi seseorang yang populer dilingkungan kalangannya dibandingkan seorang anak yang tidak memiliki daya tarik. Biasanya anak yang berumur 3 tahun sudah bisa membedakan mana anak-anak yang menarik dan mana anak yang kurang menarik, dan biasanya reaksi ketertarikan pada anak sama dengan orang dewasa.
pada usia 3 tahun, anak yang menarik dan tidak menarik tidak begitu mencolok, tetapi pada saat usia anak sudah mencapai 5 tahun, hal tersebut sudah dapat terlihat jelas. Anak usia 5 tahun yang mempunyai daya tarik biasanya mendapatkan masukan-masukan yang positif sehingga kepercayaan diri mereka tumbuh. Sebaliknya, anak usia 5 tahun yang tidak memiliki ketertarikan biasanya kurang percaya diri karena masukan-masukan negatif dari lingkungannya.






6. Perilaku

Dari faktor-faktor yang lainnya, faktor yang bisa muncul dari hubungan faktor lain adalah perilaku. Anak yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, ramah tamah, mempunyai nama yang baik, memiliki intelligensi dan kecerdasan, memiliki rasa simpati, bisa bekerja sama, suka menolong, dan masukan-masukan yang positif, biasanya memiliki perilaku yang  sempurna. Tetapi tidak menuntut kemungkinan bahwa anak tersebut bisa berubah 180 derajat. Bisa saja mereka berubah karena faktor lingkungan,pergaulan, dan pendidikan yang tidak terjaga.




1 komentar:

  1. Terimakasi atas infonya. Menambah wawasan bagi saya.
    Semoga dapat berguna untuk orang banyak

    Ditunggi Kunjungan balik blog .,

    BalasHapus