Sabtu, 15 September 2012

Perkembangan Sosio-emosional Anak

Perkembangan anak yang tidak terlepas dari hal-hal lainnya adalah emosi sang anak. Anak biasanya mempunya banyak emosi-emosi yang belum teratur. Kadang-kadang anak cepat menangis, marah, tertawa, diam, dan lainnya. Misalnya keinginan sang anak yang tidak dituruti akan marah, menangis, kemudian apabila keinginan sang anak sudah terpenuhi, biasanya anak akan merasa senang, sehingga anak akan tertawa dan tersenyum.

Selain perkembangan emosi anak, anak juga mengalami masa dimana peran sosialnya akan  dikembangkan. Misalnya dimana dia akan melakukan sesuatu yang diperhatikan banyak orang, misalnya bernyanyi, bermain, dan lainnya. Sehingga lama kelamaan, tingkah anak yang seperti itu secara tidak sadar akan menumbuhkan rasa percaya dirinya sendiri. Selain itu, anak biasanya akan mandiri, yang biasa kita lihat adalah dimana saat anak sedang disuapi makan, ia ingin makan sendiri. Hal itu tidak boleh kita larang, karena itu bisa menumbuhkan sikap mandiri sang anak. Kemudian, anak juga memiliki rasa petualangannya, misalnya ia ingin bermain ke rumah temannya yang ada disebrang jalan, sehingga ia ingin terlepas dari orang tua

Perkembangan sosio emosional anak terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu:
  • Tahap percaya versus curiga (trust vs mistrust), usia anak 0-2 tahun, dalam tahap ini anak akan tumbuh rasa percaya dirinya jika mendapatkan pengalaman yang menyenangkan, namun akan tumbuh rasa curiga jika anak mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan.

  • Tahap Mandiri versus Ragu ( Autonomy vs Shame), usia anak 2-3 tahun, perasaan mandiri mulai muncul tatkala anak sudah mulai menguasai seluruh anggota tobuhnya, sifat ragu dan malu akan muncul pada tahap ini ketika lingkungan tidak memberinya sebuah kepercayaan.

  • Tahap berinisiatif versus bersalah (initiative versus guilt), usia anak 4-5 tahun. Pada masa ini anak sudah mulai lepas dari orang tuanya, anak sudah mampu bergerak bebas dan berhubungan dengan lingkungan. Kondisi ini dapat menimbulkan inisiatif pada diri anak, namun jika anak masih belum bisa terlepas dari ikatan orang tuanya dan belum bisa berinteraksi dengan lingkungan, rasa bersalah akan muncul pada diri anak.

1 komentar:

  1. bagai mana jika sikap permasalahan dalm per kembangan sosio sianak tidak ada perubahan. contohnya apa bila umur sianak sdah sampai 11 tahun akan tetapi kelakuan si anak masi manja terhadap orang tua apa sipat ini wajar bagi perkembangan sosio si anak.,., ?

    Artikel yang bagus, semoga bermanfaat untuk orang banyak. terimakasi infonya.
    kunjungan balik blog saya juga.

    BalasHapus