Sabtu, 15 September 2012

Psikologi anak 4-6 Tahun

Bermain adalah dunia anak pada tahapan ini. Tahapan ini merupakan dunia kesenangan bagi anak-anak.



Tahapan anak yang berikutnya adalah anak pada umur 4 sampai 6 tahun. pada tahapan atau umur ini, anak sudah mulai mengerti akan apa yang dihadapi. Ia bisa bermain, bisa mengerti keadaan seseorang (misalnya:marah, senang, sedih, dll). Anak pada usia saat ini biasanya mempunyai 'kesibukan' sendiri. Kesibukan yang dimaksud adalah dengan kegiatan bermainnya. Anak yang biasanya sudah memiliki 'kesibukan' sendiri, akan sulit untuk menanggapi seseorang yang sedang berkomunikasi dengannya.

Anak tidak dilahirkan untuk jadi “biang kerok” karena lingkungan-lah yang membentuk pribadi seperti itu.
 
Situasi emosi anak semasa kecil sangat berkiblat dari sikap ayah dan ibu. Anak yang hidup di tengah orangtua yang tidak harmonis, hampir sebagian besar, tumbuh menjadi anak bandel.
Dan alhasil anak akan mencari berbagai cara untuk keluar dari ketidakharmonisan di dalam rumah. Bila Ayah dan Ibu cepat sadar kalau anak jadi bandel karena situasi rumah, jangan putus asa untuk merangkul anak lagi.

Ajak anak bicara dari hati ke hati. Berilah penjelasan bahwa Ayah dan Ibu kerap bertengkar bukan berarti keluarga akan berpisah, tetapi lebih kepada untuk menyamakan pendapat.
Di luar menghadapi masalah itu, segeralah perbaiki komunikasi antara ayah dan ibu sehingga kuantitas pertengkaran bisa dikurangi.

Masalah menjadi rumit di saat anak semakin tak bisa dikendalikan sementara orangtua bukan berdamai malah semakin sering ribut. Anak akhirnya dikhawatirkan jadi trauma. Dia bingung memilih antara yang sikap benar atau salah. Apalagi jika Ayah maupun Ibu saling menyalahkan atas kenakalan anak.  Secara psikologis, anak akan makin tertekan. Kalau sudah begitu perlu bantuan psikolog untuk menolong anak keluar dari traumanya.

Didalam usia 4-6 tahun ini anak sudah bisa mengerti akan apa yang dihadapinya di kehidupannya baik dikeluarga maupun lingkungan sekitarnya. Tetapi bisa saja anak bisa salah mengerti, karena persepsi anak yang salah tangkap.  Maka dari itu, anak pada usia ini harus bisa dibimbing, diberikan perhatian, dan diberikan penjelasan tentang apa yang terjadi walau hanya masalah yang kecil.

1 komentar:

  1. Banyak sekali ilmu dan pengetahuan yang saya dapat dari artikel yang anda buat, semoga dapat diterapkan dalam keseharian dan prilaku orang-orang yang membaca artikel anda.

    Terimakasi untuk infonya semoga bermanfaat untuk orang banyak. Salam anomtunggal.
    Mampir juga ke blog saya.

    BalasHapus